You're lier part one
‘YOU’RE LIER’
“Salsa
kamu kenapa ?” Haris bertanya kepada salsa. Sudah tiga hari salsa mengurung
diri di kamarnya. ’tok..tok..tok..’ haris
kembali mengetuk pintu kamar salsa.
“salsa..” panggil haris untuk yang kesekian
kalinya. Pintu sedikit membuka, dari dalam keluar salsa dengan wajah yang
sembab kelihatan bahwa ia habis menangis.
“salsa kamu kenapa ?” haris bertanya seraya
mendekati salsa. Haris memeluk adik perempuan satu-satunya itu.
“dhea...shinta...ridho...semuanya ninggalin aku..”
salsa kembali menangis dalam pelukan haris.
“sudahlah.. mereka sudah tenang di sana” kata
Haris sambil mengelus punggung adiknya yang tengah menangis di pelukannya.
“tapi.. mereka uda janji sama ku, mereka tuh
gak bakal ninggalin aku..” Salsa menangis lebih kencang dari sebelumnya. Haris
tau kejadian yang menimpa teman-teman adiknya.
--------------------------------------------
Saat itu tepatnya seminggu sebelum mereka
tamat dari jenjang SMA, salsa sedang berada di koridor sekolah.
Ia berjalan sambil membawa buku-buku pelajaran
di tangannya. Salsa berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya.
Tiba-tiba di depan pintu kelas berdiri tiga
anak perempuan yang benci dengan Salsa yaitu amelia, chrisse, dan sari. Melihat
kedatangan salsa mereka serentak mendorong salsa sampai jatuh,
“aduh.. apa-apaan sih ini ?!” Salsa terjatuh
bersama dengan buku yang dipegangnya.
“Ha..ha..ha” amelia, dkk tertawa sambil
menjauhi salsa. Salsa terdiam sedih. Dhea dan shinta datang menghampiri salsa
yang masih terduduk sedih di lantai,
“aduh salsa kamu kenapa ?” tanya shinta. Salsa
mulai menitikkan air mata.
“Salsa, kamu kenapa nangis ?” tanya Dhea
seraya menghapus air mata salsa dengan sapu tangannya.
“kenapa sih amelia, salsa, sama chrissie gak
pernah baik sama ku !” salsa menangis. Ridho yang baru berbelok di koridor
langsung berlari menuju depan kelas seketika melihat salsa menangis.
“salsa kamu kenapa, koq nangis ?” tanya ridho.
“biasa do ACS bikin ulah lagi” kata dhea. ACS
adalah singkatan dari Amelia, Chrissie, sari.
“aduh.. gak bosen ya gangguin salsa terus !”
kata ridho.
“udah..udah yuk masuk ke kelas malu dilihatin
orang-orang” lanjut ridho seraya membantu salsa untuk bangkit dan menuntunnya
ke kelas.
Tak lama setelah mereka masuk ke kelas jam
pelajaran pun dimulai. Salsa melirik ke arah amelia yang melihatnya dengan
tatapan sinis dan tertawa kecil. Salsa kembali melihat papan tulis. Mr.Reza
menerangkan bahwa besok seluruh murid diliburkan karena menyambut hari wisuda
kelas 12. Anak-anak di kelas 12-IPA hanya mengangguk tanda mengerti.
BEL JAM ISTIRAHAT BERBUNYI
Anak-anak kelas 12 berhamburan keluar kelas
terutama anak laki-laki mengejar antrian pertama siomay, Ridho pun termasuk
dari salah satu yang mengejar antrian pertama. Sesampainya di kantin Ridho
langsung mengantri dan syukur ia dapat di urutan kelima.
“empat ya pak !” kata ridho ke bapak yang
berjualan siomay seraya menyodorkan uang dua puluh ribu. Setelah membeli siomay
ridho menyusuri koridor menuju ke kelas.
Di kelas, ACS sedang mempermainkan salsa
dengan mengambil kotak pensilnya, buku tulisnya, dan botol minumannya. Salsa
berusaha merebut kotak pensilnya, botol minumnya, dan buku tulisnya. Disaat
yang sama ridho datang dengan membawa 4 bungkus siomay.
“hoi, kasih tuh kotak pensil, botol minum,
buku tulisnya salsa !” bentak ridho. ACS terdiam dan mengembalikan
barang-barang salsa,
“oke usai sudah permainan hari ini, si ’sok
pahlawan’ uda datang !” kata amelia seraya berjalan ke mejanya.
“apa lo bilang !?” ridho mulai emosi.
“Sok Pahlawan !” kata amelia
sedikit menaikkan nada bicaranya. Ridho meletakkan plastik yang berisi siomay
ke atas meja dan berjalan mendekati amelia yang didampingi chrissie dan salsa.
“ridho...uda, jangan !” Shinta yang baru
datang bersama dhea langsung menarik tangan ridho.
“dia uda menghina gue !”kata Ridho.
“uda ah, gak usah diterusin dia tuh emang gitu
orangnya do” kata Dhea. Ridho mulai sedikit tenang dan mendekati salsa yang
terdiam menunduk.
“nih untuk mu !” kata Ridho menyodorkan
sebungkus siomay.
“makasih..” ucap salsa pelan.
“nih untuk kalian..” Ridho kembali menyodorkan
dua bungkus siomay kepada Dhea dan Shinta.
“bener nih..? asyik.. thanks ya do !” kata
Shinta dan Dhea bersamaan.
“hem.. iya !” Ridho tersenyum. Amelia menatap
Ridho sinis.
Ridho, shinta, Dhea, dan salsa bercanda-canda
sampai bel masuk berbunyi. Mereka belajar sampai...
BEL
PULANG SEKOLAH BERBUNYI
“kami
pulang duluan ya..” kata Shinta dan dhea yang kebetulan satu arah pulang.
‘TIIN’ Shinta meng-klakson mobilnya. Ridho membalas dengan lambaian tangan.
Ridho melihat salsa sendiri menunggu jemputan. Salsa mendapat SMS dari kakak
laki-lakinya,
‘Salsa, kakak hari ini gak bisa jemput. Pulang
sendiri ya..’
Salsa
sedih melihat SMS dari kakaknya, ia tguet ditengah jalan jumpa sama ACS.
“pulang bareng yuk..” Ridho menghampiri salsa.
“boleh nih... ?” tanya salsa.
“boleh dong... tapi izin dulu sama kakak mu”
kata Ridho.
“oke, bentar ya..” Salsa mengambil telepon
genggamnya dan memberitahu kalau ia pulang dengan ridho, sahabatnya.
“uda, yuk !“ Salsa berjalan dibelakang ridho
menuju parkiran kendaraan.
“silahkan
masuk“ ridho mempersilahkan salsa duduk di kursi bagian tengah mobilnya.
Ridho menyalakan mobilnya, kemudian berjalan
menuju rumahnya salsa.
“makasih ya do, tadi uda belain gue, traktirin
gue, trus ngantarin gue lagi“ kata salsa tiba-tiba.
“namanya juga sahabat, di dalam kamus gue yang
namanya sahabat itu setia kapan pun dan dimana pun, bukan cuma pacaran aja yang
bisa kayak gitu“ kata Ridho.
“idih, emangnya ada kamus lo.. gue koq gak
pernah liat ???” kata salsa bercanda.
“ada koq.. tapi harganya mahal! He..he..he..” ridho balas candaan salsa.
Mereka tertawa bersama. Sesampainya di rumah salsa...
“oke..
seep sampai kita !” kata ridho memarkirkan mobilnya di depan rumah salsa.
“thanks ya do !” kata salsa berterima kasih
seraya keluar dari mobil.
“yoi !” balas ridho.
‘TIIN’ ridho mengklakson mobilnya
kemudian memutar arah kerumahnya. ‘TOK..TOK..TOK..’ salsa mengetuk pintu rumah,
“assalamu’alaikum, kak...” panggil salsa.
“wa’alaikummussalam” jawab haris. Pintu
terbuka, haris keluar dan menyalam salsa.
“mana teman kamu yang antarkan kamu ??” tanya
haris.
“uda pulang“ jawab salsa.
“besok kamu liburkan ?” tebak haris.
“iya, lho koq kakak tau ??” heran salsa.
“tadi kakak ditelpon Mr.Reza trus dia bilang
kalau besok libur” kata haris.
“ooo...”jawab salsa sambil menuju ke kamarnya.
Tak lama kemudian salsa keluar dengan baju rumahan.
“besok kamu temenin kakak ya !” kata haris
sambil mengambil susu di kulkas.
“ke mana kak ?” tanya salsa yang telah duduk
di kursi meja makan.
“ke super
market belanja, kebetulan persediaan pokok kita sudah mulai habis.” Kata
haris.
“ya udah... oh iya, bunda mana kak ?” tanya salsa.
“ke rumah tetangga sebelah” jawab haris sambil
menuangkan susu ke gelas.
“oh iya, kenapa tadi kakak gak bisa jemput gue
padahal kan kakak gak ada kerjaan ?” tanya salsa.
“he..he..he.. lagi males aja jemput kamu“
jawab haris.
“huh, ya udah gue balik ke kamar dulu ya..” salsa
menuju ke kamarnya.
“hem..” haris tetap duduk sambil menghabiskan
susunya. Tak lama kemudian bunda datang,
‘tok..tok..tok..’ haris langsung membuka
pintu.
“nih.. kue untuk kamu. Salsa uda pulang ?”
tanya bunda seraya berjalan ke arah sofa di sudut ruangan.
“uda, tadi di antarin kawannya“ jawab haris
seraya mengambil bungkusan kue yang di kasih sama.
“diantar kawannya ?” bunda heran.
“iya..” jawab haris santai.
“laki-laki atau perempuan ?” tanya bunda lagi.
“entah, tanya aja langsung sama salsa” haris
berjalan ke kamar salsa.
“salsa, bunda mau bicara tuh. Oh iya ini ada
kue mau gak ?” haris memanggil salsa sambil menawarkan kue yang di bawa bunda.
Pintu terbuka, salsa langsung merebut kue dari tangan kakaknya.
“ih.. salsa nih kalau mau jangan main rebut
dong.” Haris berjalan mengikuti salsa yang lari setelah merebut kue darinya.
“ada apa bun ?” tanya salsa sesampainya di
depan bundanya.
“tadi siapa yang antarin kamu ?” tanya bunda.
“oh.. si ridho, kenapa rupanya bun ?” salsa
balas bertanya.
“ridho.. ridho mana nih ?” salsa dan bunda
balas-balasan bertanya.
“itu loh ridho anaknya tante Rina“ salsa
menjawab sambil memakan kue yang ada di tangannya.
“oo.. anaknya tante friska..” bunda baru ingat
dengan anak temannya.
“oo.. anak tante friska..” haris yang baru
datang ikut-ikutan dan merebut kue dari tangan adiknya.
“ihh.. kakak ini, kalau mau jangan rebut gitu
dong..” salsa menatap kakaknya terus cemberut.
“yang rebut duluan siapa ?” haris memakan kue
yang di rebutnya.
“huh..” salsa cemberut.
“uda jangan berantem, kan jelek cemberut gitu“
bunda melerai haris dan salsa.
“kalau ayah ada kan enak ya kan bun“ salsa
sedikit tersenyum kecil.
“hmm... Sudahlah sa, ayah uda tenang di sana”
mata bunda sedikit berkaca. Sekitar 6 bulan yang lalu ayah meninggal dunia
karena kecelakaan sewaktu menjemput kakek di bandara..
- BERSAMBUNG -
gimana... ? mau tau kelanjutannya...? siapin aja waktu untuk membacanya ya... :-)
BalasHapus